Suatu hari seorang tua bijak didatangi seorang pemuda yang sedang dirundung masalah Tanpa membuang waktu pemuda itu langsung menceritakan semua masalahnya.
Pak tua bijak hanya mendengarkan dgn seksama,
lalu Ia mengambil segenggam serbuk pahit
dan meminta anak muda itu untuk mengambil segelas air.
Pak tua itu tersenyum,
lalu mengajak tamunya ini untuk berjalan ke tepi telaga belakang rumahnya.
Jumlah dan rasa pahitnyapun sama dan memang akan tetap sama.
Tetapi kepahitan yg kita rasakan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki.
Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup,
hanya ada satu yg kamu dapat lakukan;
Lapangkanlah dadamu menerima semuanya itu,
Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu”.
“Hatimu adalah wadah itu;
Perasaanmu adalah tempat itu;
Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya.
Jadi jangan jadikan hatimu seperti gelas,
buatlah laksana telaga yg mampu menampung setiap kepahitan itu,
dan merubahnya menjadi kesegaran dan kedamaian.
Karena Hidup adalah sebuah pilihan,
mampukah kita jalani kehidupan dengan baik sampai ajal kita menjelang?
Belajar bersabar menerima kenyataan adalah yang terbaik”
copas dari http://www.untukku.com/artikel-untukku/karena-hidup-adalah-sebuah-pilihan-untukku.html
0 komen:
Posting Komentar