Beng-beng,mau
nimbrung lagi, hehehhe (biar blog mu rame, padune seng nulis gak iso gawe blog hahahhaa)
Kali ini aku
ingin share tentang sahabat terkasihku,sahabat masa kecilku. Menurutku kisahnya
ini luar biasa romantis dan inspiratif. Semoga ceritanya bisa jadi inspirasi
kita semua. Aamiin.
Panggil saja dia
Vida. Aku mengenalnya sejak kecil, dia gadis yang cantik, kalem, luar biasa modis,gak
banyak bicara,dia mengenal aku dengan sangat baik,luar dalamku.
Dua tahun
belakangan ini,aku merasa ada yang lain dengan sahabatku ini, dia yang tadinya suka
berpakaian seksi,kini menutup rapat auratnya,dia sekarang berhijab rapi. Dan
yang lebih mencengangkan, ibadahnya makin hari makin kuat,gak pernah lelah dia
ingatkan aku untuk bangun sholat malam, ODOJ (One day One Juz),sholat
zhuha, zikir, bersolawat. Kayak alarm aja… jika udah tiba waktunya,akan berbunyi
nyaring itu HPku, sms dari dia yang isinya “Ris, ayo sholat,ayo ngaji,blab bla
blaa..)
Aku
seneng-seneng aja karna ada yang mengingatkan, Cuma memang aku sedikit heran
akan semua perubahannya, aku yang jauh lebih lama mengenakan jilbab dibanding
dia aja, belum dapat hidayah sedahsyat itu, ada apa gerangan.
Ternyata oohh
ternyata, semua itu berawal dari seorang cowok. Sebut saja namanya Nazran, semua
hidayah itu berawal darinya.
Vida mengenal Nazran
di dunia kerja,bukan satu kantor memang. Berawal dai hoby Vida yang gemar
membaca buku, Vida seringkali meminjam koleksi buku Nazran yang seabrek,dan
sebagian besar tentang Islam, dari hari ke hari mereka dekat,dan dari situlah Vida
tahu kalo Nazran itu cowok yang religius, sholat 5 waktu gak pernah
ditinggalkan, begitu pula dalam mengaji, tutur bahasanya cerdas dan sopan, dia
gak pernah secara langsung menatap mata Vida ataupun perempuan lainnya ketika
berbicara. (Lelaki yang saleh adalah lelaki yang menjaga pandangannya). Nazran
selalu menghindari yang namanya kontak fisik dengan lawan jenis. Bacaan yang
dibaca, wuiiihhh beraaatt.. Nazran sangat cerdas, dia tahu banyak hal soal
agama,suka menasehati tanpa menggurui. Berdebat dengannya paling
menyenangkan ,kita bisa kalah tanpa merasa dikalahkan, ”Bukan begitu,begini
loooooo…”begitu gayanya tiap menjelaskan suatu hal dan masih dengan senyumnya
yang menawan, hehe.
Tapiii kalo
diliat dari perawakannya, gak ada yang mengira kalo Nazran itu cowok yang religius, dia
memiliki pergaulan yang luas dari berbagai kalangan (cowok
gauullsss, hahaha),dan yaaahhhh… bisa dikatakan memiliki paras yang tampan and
keren, fashionable, (jangan pernah bayangkan Nazran ini berkoko dan berpeci ya).
Dari cerita Vida
selama ini jelas dia bersimpati pada Nazran, bahkan mungkin lebih,aku melihat percikan
kembang api di matanya ketika dia
bercerita(eeeeeaaaaa..), Wajahnya berseri-seri setiap nama Nazran disebut.
Tapi,cintanya
hanya cinta dalam diam,dia bertekad gak akan pernah menunjukkan apalagi
mengutarakan cintanya itu. Cukuplah Allah yang tahu dan Allah yang berKuasa atas
segala apa yang terjadi.
Cinta pada
Nazran tidak berarti harus memilikinya,karna hanya dengan mencintainya saja
bisa membawa Vida ke kebaikan, apalagi yang harus diharapkan?. Akan selalu ada
hikmah di balik setiap kejadian. Melalui Nazran, Vida bisa mengenal Allah lebih
dekat, mencintai ayat-ayat suciNya, dan selalu haus akan ilmu yang semakin
meningkatkan kecintannya pada Allah.
Memang semua itu
melalui Nazran. Tapi hidayah bisa datang dari pintu manapun bukan?. Jika saja
selamanya Vida gak bisa memiliki Nazran, itu bukan jadi soal,karena dia sudah
mendapat cinta yang sejati, cinta pada Robb, cinta pada Allah, cinta pada Penciptanya.
Mencintai gak
harus meledak-ledak,gak harus menghancurkan, apalagi galau berkepanjangan.
Bawalah rasa cintamu ke arah yang positif. Jadikan cintamu sebagai semangat
untuk jadi pribadi yang lebih baik, pasrahkan semua padaNya, tautkan hatimu
sepenuhnya padaNya maka tak akan pernah ada rasa kecewa dan sakit hati.
Selebihnya itu urusan Allah Subhanallahu wata’ala.
Nazran,siapapun
kamu, mungkin aku belum ada kesempatan untuk mengenalmu,tapi terima kasih,energi
positifmu bisa kurasakan. Seperti Vida, aku akan bertekat, seelalu menautkan
hatiku padaNya. Terima Kasih Nazran.
0 komen:
Posting Komentar