Pemilih

Pemilih.

orang-orang selalu menilai kalo aku pemilih. paling gak suka dinilai kek gitu. ini perumpamaan aja deh, kita kalo mau pup, kentut, pipis aja pilih-pilih tempat, gak mungkin kan kamu pipis di depan toko orang, pup di kantor kepala sekolah, dan kentut di depan camer? apalagi kalo udah menyangkut sesuatu yang mempengaruhi kehidupan kita, ya jelas harus selektif. bukan, ini bukan soal pasangan ato apa :O. iya, gak munafik juga sih kalo soal pasangan emang harus pilih-pilih :D

gini aja deh, pilih-pilihnya itu bukan soal yang negatif. milih temen gak harus yang bisa terbang, yang punya pintu kemana aja kek doraemon, yang punya perusahaan segede microsoft, yang punya motor sekeren batman, terus yang pinter memanah kek pangeran arjuna. oke yang ini gagal focus :O

tapi bertemanlah dengan sapa aja, dengan orang-orang yang tidak membawa pengaruh buruk di kehidupan kita. akan lebih baik lagi berteman dengan orang-orang mengingatkan kita saat kita melakukan kesalahan, menasehati, memberi semangat, dan selalu menyediakan pundak mereka saat kita membutuhkannya, kek my BFFL gitu ({}) hehe :*

oke, kembali ke soal pilih-pilih. aku berteman dengan sapa aja kok. gak peduli meh lulusan TK, kerja jadi kuli nyari kutu monyet ato anak presiden, sapa aja yang menurutku masih pantas, tidak membawa pengaruh buruk dalam kehidupanku dan layak hidup, aku gak masalah. asal gak maksa dan ganggu hidupku, aku akan tetep menghormati mereka. :)

emang sih kadang ada beberapa orang yang cuma mau berteman dengan orang-orang keren, orang-orang borju, tapi itu tetep hak mereka kan? itu hidup mereka, apa untungnya buat kita mengurusi hidup mereka, gak ngaruh juga buat hidup mereka dan hidup kita. kecuali kalo itu sahabat ato teman kita, kita bisa mengingatkan. O:)

dan soal pilih-pilih pasangan. sapa sih di dunia ini yang gak pilih-pilih soal pasangan. udah baca perumpamaanku diatas kan? nah terus apa salah kalo kita jadi pilih-pilih? tapi disini pilih-pilihnya yang gak keterlaluan ya, yang masih sewajarnya. contohnya minimal yang bisa jadi imam solat kita :) yang bisa menuntun kita untuk jadi lebih dekat kepadaNya. untuk hal lain biasanya relatif, tergantung kita cocok ato tidak sama orang itu. bukan soal tampang, pekerjaan dan latar belakangnya, tapi ini soal pemikiran, istilahnya "satu frekuensi". 

banyak penyebab terjadinya kegagalan hubungan. bukan karna kita gak mau ato dia yang menolak. tapi kadang situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan. mungkin saling salah paham yang tak pernah terungkap, ato mungkin memang belum saatnya.

yah, kadang kita udah saling cocok, tapi tidak bisa bersama, mungkin ada sesuatu dibalik itu yang tidak baik untuk kita. bersyukurlah, mungkin itu yang terbaik. karena ada hal-hal tertentu yang tidak bisa kita usahakan, karena itu udah jadi urusan Tuhan :)

ato kadang, kita suka, dia tidak suka (ini salah satu penyebab munculnya banyak jomblo di dunia ini =D).

begitulah, banyak penyebab kenapa seseorang memutuskan lebih baik sendiri dulu.

mungkin memang belum waktunya, karena saat Tuhan sudah mengatakan "inilah waktunya" mau gak mau, kita akan menjalaninya. dan saat itulah waktu dan pilihan terbaik yang Tuhan pilihkan untuk kita. yang perlu kita lakukan adalah do the best, and let's Allah take the rest. always positive thinking. :)

jadilah yang terbaik dari dirimu, jangan menjadi seperti apa yang orang lain (ingin) lihat dari dirimu. O:)